Wednesday, May 17, 2017

Pengertian Host Hardening

 Pengertian Host Hardening




Host Hardening menyediakan berbagai perlindungan dalam sistem komputer, perlindungan diberikan dalam berbagai lapisan yang disebut “pertahanan berlapis” . Lapisan lapisan tersebut adalah lapisan lapisan OSI seperti aplikasi, transport, fisik dll.

Pengertian Host Hardening adalah Prosedur yang meminimalkan ancaman yang datang dengan mengatur konfigurasi dan menonaktifkan aplikasi dan layanan yang tidak diperlukan. Instalasi firewall, instalasi antivirus, menghapus cookie, membuat password , menghapus program yang tidak diperlukan itu semua termasuk dalam Host Hardening.

Tujuan dari Host Hardening adalah untuk menghilangkan resiko ancaman yang bisa terjadi pada komputer, hal ini biasanya dilakukan dengan menghapus semua program/file yang tidak diperlukan.



A.   MACAM MACAM HARDENING
  1.      Hardening System: Security Policy
  2.      Hardening System: Kriptografi
  3.      Hardening System: Firewall
  4.      Hardening System: IDS (Intrusion Detection System)
  5.      Hardening System: Backup
  6.      Hardening System: Auditing System
  7.      Hardening System: Digital Forensik dan Penanganan Pasca Insiden.

1.   Security Policy

Ini terbagi menjadi berbagai bidang berdasarkan penggunaannya, bidang bidang itu antar lain:
 a). Policy penggunaan komputer
  •  Tidak boleh meminjamkan account kepada orang lain.
  •  Tidak boleh mengambil/menaruh file dari komputer kantor, dll.
 b). Policy penggunaan Installasi program
  •   Tidak boleh menginsall program tanpa seijin staff IT
  •   Tidak boleh menginsall program ilegal, dll.
 c). Policy penggunaan Internet
  •   Tidak boleh menggunakan internet untuk kegiatan carding, hacking dll.
  •   Tidak boleh menggunakan internet untuk mengakses situs-situs yang berpotensi menyebarkan virus, dll.
 d). Policy penggunaan Email
  •   Tidak boleh menggunakan email kantor untuk kegiatan milis, dll.
   
2.   Kryptografi
 Kriptografi (cryptography) adalah ilmu dan seni menyimpan suatu pesan secara aman

   a.Enkripsi dan Dekripsi

   b.Cryptografi Symetric

   c.Cryptografi Asymetric


3.   Firewall
Firewall tersusun dari aturan aturan yang ditetapkan baik terhadap hardware, software maupun sistem itu sendiri, ini dilakukan dengan tujuan untuk melindungi komputer dalam jaringan, baik dengan melakukan filterasi, membatasi ataupun menolak suatu permintaan koneksi dari layanan luar jaringan seperti internet.

 a). Statefull Packet Filter
  •  Packet filtering yang dikembangkan sehingga mampu “mengingat” paket yang diimplementasikan dalam state tabel
  •  Proses filtering sedang dibanding packet filtering dan proxy based
 b). Proxy Based
  •  Filtering di level aplikasi
  •  Proses filtering lebih lambat
 c). Posisi firewall yang optimal
  •  Firewall diletakkan di Router/Gateway untuk mengantisipasi serangan dari INTERNET
  •  Firewall diletakkan di Router,NAT untuk mengantisipasi serangan dari INTRANET


4. IDS (Intrusion Detection System)

Satu cara umum melakukan otomatisasi pada pengawasan penyusupan adalah dengan menggunakan IDS. IDS akan mendeteksi jenis serangan dari "signature" atau "pattern" pada aktifitas jaringan. Bahkan dapat melakukan blokade terhadap traffic yang mencurigakan.

Pembagian deteksi :

a.   Deteksi anomaly (prosessor, bandwidth, memory dan lain-lain)

b.  Signature yang disimpan dalam database


Jika Ada Serangan terdeteksi, maka hal yang harus diperbuat oleh admin adalah :
     -   Alert via SMS, email dan lain-lain

     - Konfigurasi ulang firewall

     -   Menjalankan program respon terhadap serangan

     -   Logging serangan dan event


Jenis-Jenis IDS
   -network IDS
   -HOST IDS


5. Digital Forensik
Digital forensik  berkaitan dengan :

·        Pengecekan koneksi aktif
·        Pengecekan listening port pasca insiden
·        Pengecekan proses yang aktif pasca insiden
·        Pengecekan log user yang login
·        Pengecekan log system
·        Pengecekan log pengakses service
·        Dan lain-lain.

Penanganan/pemulihan jika sudah terjadi permasalahan

·        Pengecekan apakah ada backdoor yang ditanam
·        Installasi ulang sistem
·        Tutup security hole yang ada
·        Perbaiki konfigurasi firewall
·        Dan lain-lain.


1.      Logs

             Seorang system administrator wajib untuk melihat log dari system dari waktu ke waktu. Dengan melihat log maka system administrator dapat melihat aktifitas yang terjadi dan kemungkinan besar dapat melakukan antisipasi apabila terlihat beberapa aktifitas yang mencurigakan terjadi.

2.      Honeypot.

            "HoneyPot" adalah server "umpan" yang merupakan pengalih perhatian. Tujuan dari honeypot adalah mereka tidak menjalankan layanan sebagaimana umumnya server tetapi berpura-pura menjalankannya sehingga membiarkan para penyusup untuk berpikir bahwa mereka benar-benar adalah "server" yang sesungguhnya. Honeypot juga bermanfaat untuk melihat tehnik yang digunakan oleh para penyusup untuk dapat masuk kedalam system juga sebagai alat untuk mengumpulkan bukti sehingga para penyusup dapat diproses secara hukum.

3.      Configuration.

             Seperti yang telah dibahas sebelumnya, konfigurasi yang hati-hati akan membantu anda untuk bertahan terhadap kemungkinan serangan yang terjadi. Kebanyakan dari kasus penggantian halaman muka situs (web defacement) terjadi dikarenakan kesalahan konfigurasi sehingga menyebabkan pihak ketiga dapat mengambil keuntungan dari kesalahan ini.


B.   CARA KERJA HARDENING

1.        System Penetration

            System Penetration adalah suatu metode untuk mengevaluasi keamanan sistem komputer atau jaringan dengan mensimulasikan serangan yang mungkin terjadi dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

2.        Patching

            Patch (menambal) adalah melakukan perbaikan terhadap celah keamanan yang ada. Ini dilakukan dengan cara mendeteksi kerusakan yang ada kemudian melakukan perbaikan.
Load disqus comments

0 komentar